Another Journey with trail (Bike)


Well,kali ini mau coba posting video yang diambil waktu libur lebaran kemarin,
ceritanya mau adventure ala-ala pake motor trail punya sepupu yg kebetulan cuma dipake kalo pas pada pulang kampung aja hehe...

Cerita awalnya bosen dirumah nenek krn ya selain diatas gunung dan desa paling atas yang lain dan tidak bukan memang paling pojok sekecamatan,jadi minim hiburan (kecuali kalo ada yang hajatan)
nah berhubung ni motor nganggur,langsung deh ada ide buat jalan-jalan sambil direkam pake gopro

awalnya mau ke daerah purwokerto/banjarnegara tapi berhubung temen yg homebase nya disana lupa nomer hp-nya jadi diputuskan ke kuningan jawa barat..oya rumah nenek dari bokap gw ini terletak di kecamatan wanareja, cilacap - jawa tengah,tapi  secara kultur mereka orang-orang sunda asli,karena di peta memang desa nya terletak di perbatasan juga sih)

oke,pas berangkat sebenernya sengaja pilih jalan yang "adventure" banget (hehe) lewat jalan yang belum diaspal dan masih cenderung jalan makadam,karena pembangunan yang belum merata..

jalur yang gw pilih adalah melintasi beberapa desa dan tembus ke kecamatan majenang (satu kota setelah wanareja) buat yang suka mudik lewat jalur selatan jawa pasti familiar.
lalu kearah barat melewati wanareja-banjar-terus beberapa kota kecil yang gw lupa namanya hehe
total waktu tempuh kurang lebih 2jam kalo gasalah jaraknya kurang lebih 90km

lalu nginep semalem di rumah kk ipar di kuningan,besoknya balik deh..

langsung aja deh darpiada kebanyakan omong..disimak ya videonya :)




Trail running Mt.Merbabu

Dari sekian banyak (gak banyak sih sebenernya hehe..) gunung yang udah saya singgahi,entah mengapa merbabu menjadi salah satu yang membuat saya ingin selalu kembali kesana, kali ini adalah kali kedua saya bersama kawan saya wil tektok (istilah kerenya trail running) di merbabu,setelah tahun lalu singgah kesini.

jalur yang kami pilih adalah naik via wekas,turun via selo,total waktu tempuh kami adalah 8 jam naik-turun lebih lambat dari tahun lalu karena kita turun sudah malam,jadi harus berhati-hati agar tidak terperosok (caelah...)

Sangat disayangkan memang,ketika kami naik banyak hutan yang habis terbakar,bahkan monyet-monyet di jalur sebelum pos 2 wekas sampai kelaparan karena mungkin zona mereka mencari makan habis terbakar,terbukti ketika kita mengelurakan pisang langsung pada nyamperin (ya iyalahhhhh :D)

pintu masuk jalur wekas

pertigaan puncak

Puncak kenteng songo

Monyet kelaperan

Bekas kebakaran disebelah kanan

Pos 2 wekas

wah apaan tuh

poto lagi

istirahat sejenak

Nungguin om wil ambil poto hutan kebakaran



Masih jauhhhh

Puncak kenteng syarif

Ini nih yang bikin saya selalu kangen merbabu..savananya

Dapet Sunset :D


kaya di eropa ya haha (macem pernah ke eropa aja)

oya,siapa tau ada yang butuh info transport
  berikut rincian biaya-nya

Berangkat

1. kereta pasar senen - semarang poncol (tawang jaya) = Rp65.000
2. Bus kecil stasiun poncol - terminal terboyo = Rp5.000
3. Bus Safari semarang - solo (turun di pasar sapi-salatiga) = Rp15.000
4. bus pasar sapi-magelang (turun di wekas) = Rp10.000
5. Ojeg pintu masuk - basecamp = Rp20.000 (tergantung nego)
6. Retribusi di basecamp = Rp5000
 
Total berangkat Rp120.000

Pulang
 
1.  Ojeg Basecamp selo - pos polisi = Rp20.000
2. Bus Selo - boyolali = Rp25.000 (ini dinaikin sepihak oleh supir krn penduduk lokal hanya bayar Rp14.000)
3. Bus Safari Boyolali - semarang = Rp20.000
4. Bus Kecil ke stasiun poncol = Rp10.000
6. Kereta tawang jaya semarang poncol - stasiun senen = Rp65.000

Total Pulang Rp140.000

Total Pergi - Pulang = Rp260.000*
 
*diluar jajan baso,mie rebus,teh botol,coca-cola pas di basecamp hehe


Semoga bermanfaat infonya :)

My Journey begin #projectdesember

Well, Sudah lama nggak posting di blog,walaupun emang blog ini awalnya cuma sekedar tugas kuliah aja sih hehe...

oke,akhir-akhir ini lagi persiapan kecil-kecilan untuk akhir taun nanti,ada hubunganya sama sepeda dan perjalanan jauh..jadi dicicil dari sekarang perintilannya :)

RINJANI 3726 mdpl


Video ini saya ambil sendiri ketika melakukan perjalanan turun dari puncak rinjani di lombok. bukti nyata keindahan indonesia telah saya lihat langsung dengan mata saya..

so,who will be the next?

New Balance 610 All Terrain


Kali ini saya akan mencoba mereview sepatu running segala kondisi dari NEW BALANCE,yaitu NEW BALANCE 610 AT. Sepatu yang di banderol seharga $59.99 - $67.99 ini diciptakan khusus bagi orang-orang yang gemar berpetualang di alam bebas dan tetap mengingin kan kecepatan dan kelincahan dalam bergerak.

Bersukur saya bisa mendapatkannya di indonesia dengan harga diskon sekitar $40 karena saat itu ada sale di salah satu mall di indonesia dalam rangka memperingati hari kemerdekaan republik indonesia. Hal pertama yang saya peroleh dari sepatu ini adalah modelnya sangat eye catching dan materialnya yang sangat berkualitas.dengan teknologi N-FUSE® yang di ciptakan oleh NEW BALANCE yaitu teknologi bantalan sepatu untuk meredam hentakan yang berguna untuk segala aktifitas outdoor kita. serta Ndurance® outsole yang memberikan pijakan yang nyaman ketika kita berlari di jalur yang rata seperti saat kita menggunakan treadmill.

Di situs resminya new balance merilis seri 610 AT ini dengan 4 pilihan warna berbeda, namun tampaknya yang resmi masuk ke indonesia hanya tersedia warna hitam dengan variasi warna kuning dan silver.

so,bagi anda yang gemar berpetualang mungkin new balance 610 ini bisa menjadi pilihan yang menarik bagi anda.

Lobuche

Lobuche (or Lobuje) is a small settlement near Mount Everest in the Khumbu region of Nepal. It is one of the last overnight stops with lodging on the "trail to base camp"—a hike that climbers make on their way to Everest Base Camp (South) when attempting an ascent of Everest via the standard southeast route. It is also a popular stop among trekkers in the area. From there they can complete the trail on to EBC or stop at Gorak Shep, the last stop with lodging on the trail, and climb the modest nearby peak, Kala Patthar (5,545 m, 18,192 ft), for a rare view of the Everest summit.[1] The structure of Everest is such that its actual summit is not visible from Base Camp.
Lobuche, elevation of about 4,940 metres (16,210 ft), is situated about 150 kilometres (93 mi) east of Nepal's capital Kathmandu and lies near the foot of the Khumbu Glacier, approximately 8.5 km SW of Everest Base Camp.[2][3][4] It shares its name with several peaks in the area: Lobuche Far East, Lobuche East, Lobuche West (a separate mountain further west) and Labuche Kang which is sometimes spelled Lobuche Kang.
Lobuche is a particularly busy place each year in the month of April as hundreds of porters and Sherpas from the region pass through Lobuche on their way to Base Camp. Many of them also move supplies, with the aid of yaks or other means, for various climbers and expeditions also traveling up the trail in preparation for the Everest spring climbing season in May.
The lodging accommodations at Lobuche are notoriously primitive,[5] consisting mostly of stone huts with shared bunk dormitories.[6] However, in recent years there has been some additions of more modern facilities and amenities.

Source